Tradisi Barong Ider Bumi dari Banyuwangi

Tradisi Barong Ider dari Banyuwangi | TradisiKita - Sobat Tradisi mungkin sudah mengenal sebuah tarian bali yang dikenal dengan Tari Barong. Tapi bagaimana dengan Barong Ider Bumi, pernahkah Sobat mendengarnya?

Barong Ider merupakan adat dan tradisi masyarakat Osing di Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi - Jawa Timur. Seperti apakah tradisi Barong Ider tersebut? mari kita jalan-jalan dan mengenal tradisi Barong Ider dari Banyuwangi, Jawa Timur.

Tradisi Barong Ider dari Banyuwangi

tradisi barong ider bumi dari banyuwangi
PADMAGZ

Baca Juga

Figur Barong atau Barongan sangat terkenal dalam kebudayaan rakyat Bali, begitu pula di kalangan orang Jawa. Bagi orang-orang Bali, dan juga bagi mereka yang hidup di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Barong digambarkan sebagai pelindung rakyat, suri teladan, simbol keberuntungan dan kemakmuran. Gambar ukiran atau pahatan dari Barongan —yang terkadang memiliki ukuran yang cukup mengesankan— sering ditempatkan di dinding, pintu masuk rumah, atau institusi publik sebagai penjaga melawan kekuatan jahat

Demikian halnya di Banyuwangi Jawa Timur, ada sebuah tradisi yang dikenal dengan nama Barong Ider Bumi. Barong Ider Bumi merupakan ritual atau Upacara Adat bersih desa dihari ke-2 setelah lebaran yang dilakukan oleh masyarakat Suku Osing yang merupakan suku asli Banyuwangi.

Sejarah Barong Ider Bumi

Ritual Barong Ider Bumi ini telah dilakukan masyarakat Desa Kemiren sejak ratusan tahun yang lalu. Konon, saat itu Desa Kemiren terkena pageblug (wabah penyakit). Banyak orang yang pagi hari sakit sorenya meninggal. Tidak hanya wabah kematian yang menyerang warga, ratusan hektare sawah juga diserang hama sehingga menyebabkan gagal panen.

Warga pun mengadakan tirakatan dan berdoa memohon petunjuk dari Yang Maha Kuasa. Akhirnya, salah seorang tetua adat Desa Kemiren yang bernama Mbah Buyut Cili mendapatkan wangsit lewat mimpinya. Dalam mimpinya, disebutkan untuk mengusir penyakit dan hama yang melanda desa, penduduk harus mengadakan selamatan kampung dengan menggelar ritual arak-arakan barong untuk menolak bencana.

Warga pun lalu melaksanakan ritual sesuai mimpi tetua desa. Dan terbukti benar, usai arak-arakan barong dilakukan, bencana menjauh dan desa menjadi damai sejahtera.

Barong adalah kostum dengan topeng dan asesoris yang merupakan penggambaran hewan yang menakutkan. Barong ini dipercaya oleh masyarakat Using memiliki kemampuan untuk mengusir roh jahat.

Sejak saat itulah, ritual arak barong yang kini disebut Barong Ider Bumi ini menjadi tradisi warga Kemiren. Setiap 2 Syawal, barong diarak keliling desa dengan diiringi pembacaan macapat (tembang Jawa) yang berisi doa kepada Sang Khalik dan nenek moyang untuk menolak bahaya (bala) yang mengancam keselamatan penduduk desa.

Ritual Barong Ider Bumi

Tradisi adat atau ritual Barong Ider Bumi ini diawali ritual sembur othik-othik, yakni ritual melempar (menyembur) uang receh yang dicampur beras kuning dan bunga.

"Melempar uang receh dalam ritual ini melambangkan usaha warga untuk membuang (melempar) sial dari Desa Kemiren," kata Suhaimi, ketua adat Desa Kemiren.

Usai ritual sembur othik-othik, seluruh warga mengarak tiga barong Osing yang diawali dari pusaran (gerbang masuk) desa ke arah barat menuju tempat mangku barong sejauh dua kilometer. Selain warga, para sesepuh juga ikut berjalan mengarak barong-barong tersebut sambil membawa dupa dan melafalkan doa-doa untuk keselamatan seluruh warga.

arak-arakan barong ider bumi di banyuwangi
Merdeka.com

Setelah diarak sejauh dua kilometer, para Barong digiring kembali ke pusaran untuk selamatan bersama.

Nah, di sinilah puncak acaranya, yakni selamatan dengan menggunakan tumpeng ‘pecel pitik’ (ayam kampung yang dibakar dengan ditaburi kelapa) sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta yang telah memberikan keberkahan.

Puluhan tumpeng ‘pecel pitik’ ditata rapi berjajar disepanjang jalan. Masyarakat dan pengunjung yang menyaksikan ritual sakral ini juga turut diajak kenduri karena setiap rumah membuat tumpeng yang sengaja disuguhkan untuk dinikmati warga lain yang hadir. Sangat meriah namun tetap sakral.

Referensi :
https://www.banyuwangikab.go.id/berita-daerah/barong-ider-bumi-ritual-tolak-bala-ala-suku-osing-banyuwangi.html

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel