Batik Semarangan

Batik Semarangan | TradisiKitaBatik Semarang biasa disebut dengan Batik Semarangan. Batik Semarang memiliki sejarah panjang dari mulai masa kejayaan hingga akhirnya dibumi hanguskan oleh Jepang.

Lalu bagaimana dengan nasib batik semarangan pada saat ini? Apakah batik semarangan ini masih ada? Atau justru sudah kembali berjaya seperti batik Solo, batik Jogja, Batik Cirebon? Adakah sentra batik di Semarang seperti Kampung Batik Laweyan?

Mari kita simak penjelajahan TradisiKita dalam mengumpulkan informasi mengenai Batik Semarangan atau batik semarang ini.

Sejarah Batik Semarangan

batik semarang

Pada zaman penjajahan Belanda, Semarang sebenarnya memiliki beberapa sentra batik seperti kampung batik Bugangan, Rejosari dan kampung kulitan. Namun industri batik di Semarang mulai terpuruk pada saat Jepang datang ke Indonesia (1942 - 1945). Pada akhirnya Industri batik di Semarang makin terpuruk ketika Pertempuran Lima Hari di Semarang terjadi antara para pemuda Semarang melawan tentara Jepang hingga Tentara Jepang melakukan pembakaran rumah penduduk yang mengakibatkan Kampung Batik di Semarang tersebut ikut serta dibakar.

Setelah Indonesia merdeka dengan diproklamirkan oleh Soekarno Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945, Sentra batik di Semarang mulai menggeliat lagi. Menurut penelusuran fakta sejarah menunjukkan bahwa masih terdapat perusahaan batik yang bertahan dan meneruskan usaha. Perusahaan batik tersebut sekaligus menjadi pembuktian bahwa batik semarang pernah Berjaya. Produsen batik tersebut yaitu batik “Batikkerij Tan Kong Tin,” yang beroperasi di Bugangan, merujuk pada literatur, pabrik ini didirikan sekitar awal abad ke dua puluh dan beroperasi sampai tahun 1970-an.

Tan Kong Tin merupakan anak dari Tan Siauw Liem, seorang tuan tanah yang bergelar mayor di Semarang. Dia menikah dengan salah satu keturunan Hamengku Buwono III, yaitu Raden Ayu Dinartiningsih. Tentu saja dia pandai membatik karena berasal dari lingkungan keraton. Kemudian lahirlah motif batik terbaru yang memadukan antara motif batik Jogja dengan motif batik pesisir.

Merk dagang “Batikkerij Tan Kong Tin” selanjutnya diteruskan oleh generasi kedua, yaitu Raden Nganten Sri Murdijanti. Dengan tangan dingin dari putri Tang Kong Tin ini, perusahaan batik tulis miliknya mampu bertahan sampai tahun 1970-an. Pada pabrik batik tersebut sudah terbentuk spesialisasi pekerjaan dalam membatik. Seperti pada pembuat desain motif batik yang biasa disebut dengan carik, kemudian pembatik itu sendiri, dan tukang celup batik setengah jadi melalui proses pelorotan agar dihasilkan warna yang sempurna. Para pekerja batik umumnya berasal dari kampung Rejosari, Kampung Darat, Kintelan, Karang Doro, Mlaten Trenggulun, bahkan Layur.

Batik Tan Kong Tin merupakan salah satu jenis batik premium untuk kalangan atas, baik itu dari kalangan orang Belanda maupun warga pribumi, selain itu adalah para wisatawan luar negeri, dan pedagang. Selain produsen batik Batikkerij Tan Kong Tien, masih terdapat pabrik batik lainnya, yaitu batik Sri Retno. Keduanya merupakan perusahaan batik terbesar dan populer di masanya. Menurut sejarah literatur, pada masa Kolonial Verslag, sekitar tahun 1919 sampai dengan 1925, jumlah pengusaha batik yang ada di Semarang sebanyak 107 orang dengan jumlah pengrajin sekitar 800 orang.

Motif Batik Semarang

Batik Semarangan, sama seperti halnya batik pesisiran lainnya yang tidak mengikuti pakem membatik seperti yang ada di wilayah Solo atau Jogja. Sejak jaman dahulu, karakter warga Kampung Batik semarang dalam membuat batik selalu mengedepankan konsep bebas dengan membuat motif batik yang sesuai dengan kreasi atau keinginan mereka sendiri. Pun halnya dengan para pembatik Semarang masa kini, berbekal dengan motif batik yang ada dikembangkan motif batik lainnya yang terinspirasi oleh ikon-ikon yang ada di kota Semarang. Sehingga menghasilkan motif batik baru khas semarang dengan model ceplok yang diambil dari masjid Layur, Lawang Sewu, asem arang, dan Tugu Muda.

Motif Batik Semarangan yang telah mendapatkan hak paten adalah :
  • Motif Tetenger Kutho, 
  • Motif Dlorong Asem Baris, 
  • Motif Legenda Banyumanik, 
  • Motif Legenda Jembatan Mberok, 
  • Motif Tosan Aji, 
  • Motif Puspa Lestari, 
  • Motif Legenda Watu Gong, 
  • Motif Kuliner Bandeng Presto, 
  • Motif Semesta, 
  • Motif Merak Bertengger, 
  • Motif Legenda Pleburan, 
  • Motif Legenda Gedong Songo, 
  • Motif Kembang Kipas, 
  • Motif Pesona Tugu Muda, 
  • Motif Gua Kreo, 
  • Motif Legenda Pekojan, 
  • Motif Daun Menari, 
  • Motif Merak Puspa Rukmi, 
  • Motif Legenda Sendang Mulyo, 
  • Motif Legenda Jatingaleh, 
  • Motif Kembang Beras, 
  • Motif Samodro Amangku Nagari, 
  • Motif Legenda Meteseh, 
  • Motif Asem Manis, 
  • Motif Wono Segoro, 
  • Motif Gombel, 
  • Motif Puspita Indah, 
  • Motif Wit Asem Ing Tugu, 
  • Motif Kuliner Lonpia II, 
  • Motif Dlorong Asri, 
  • Motif Blekok Ing Laut Marina, 
  • Motif Legenda Pasar Johar, 
  • Motif Asem Tugu Semarang, 
  • Motif Tari Kupu Ing Ron Pring, 
  • Motif Kuliner Tahu Gimball.
Berikut beberapa gambar Motif Batik Semarang :

Batik Semarang - Motif Lawang Sewu Kekiteran Asem
Batik Semarang - Motif Lawang Sewu
Batik Semarang - Motif Asem Tugu
Batik Semarang - Motif Ceng Hou Neng Klenteng
Batik Semarang - Motif Blekok

Kampung Batik Semarang

Untuk Sobat Tradisi yang sedang berkunjung ke Semarang dan ingin berbelanja oleh-oleh batik Semarang, saat ini telah banyak tempat penjualan batik semarang. Salah satunya adalah Kampung Tematik Kampung Batik di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Semarang Timur

Di Kampung Batik ini Sobat bisa mendapatkan berbagai jenis batik khas Semarang baik batik dari kain printing maupun batik tulis. disana kain printing harganya Rp 50 ribu per dua meter, kain batik tulis Rp 400 ribu - Rp 2 juta per dua setengah meter


Demikian Sobat Tradisi, sekilas mengenai Batik Semarang. Semoga informasi tersebut bermanfaat bagi sobat yang sedang mencari artikel mengenai batik pada umumnya dan batik semarang khususnya.

Referensi :

  1. https://batik-tulis.com/blog/batik-semarang/
  2. https://fitinline.com/article/read/batik-semarangan/
  3. http://jateng.tribunnews.com/2018/07/02/kampung-batik-semarang-beri-berbagai-pilihan-motif-dan-jenis-batik?page=2

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel