Tari Gambyong dan Penjelasannya

Tari Gambyong dan Penjelasannya | TradisiKita Siapa yang belum pernah mendengar nama tari gambyong? Tarian ini sudah sangat terkenal di Indonesia. Tari Gambyong merupakan salah satu tarian klasik yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah.

Provinsi Jawa Tengah memang memiliki berbagai kesenian yang masih dipertahankan dari generasi ke generasi. Salah satu yang tetap dilestarikan adalah berbagai tari tradisional Jawa Tengah. Salah satu tari klasik yang terus diajarkan antara lain adalah tari Gambyong.

Seperti apakah keunikan tari Gambyong dari Jawa Tengah ini? mari kita simak artikel mengenai tari gambyong dan penjelasannya dibawah ini.

Baca Juga


Tari Gamyong

Tari Gamyong Jawa Tengah
Tari Gamyong

Gambyong atau tari gambyong merupakan salah satu bentuk tarian Jawa klasik yang berasal dari wilayah Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Tari gambyong biasanya dibawakan untuk pertunjukan atau menyambut tamu.

Uniknya Gambyong ini bukanlah nama satu tarian saja melainkan terdiri dari bermacam-macam koreografi. Koreografi dalam Gambyong yang paling dikenal adalah Tari Gambyong Pareanom (dengan beberapa variasi) dan Tari Gambyong Pangkur (dengan beberapa variasi).

Meskipun banyak macamnya, tarian ini memiliki dasar gerakan yang sama, yaitu gerakan tarian tayub/tlèdhèk. Tari gambyong ini adalah pengembangan dari tari tayub/tlèdhèk 

Pada dasarnya, gambyong dicipta untuk penari tunggal, namun sekarang lebih sering dibawakan oleh beberapa penari dengan menambahkan unsur blocking panggung sehingga melibatkan garis dan gerak yang serba besar.

Sejarah Tari Gamyong

Sejarah Tari Gambyong atau asal usul tari gambyong telah tersirat dalam sebuah kitab yang dikenal Seta Centhini. Serat Centhini adalah kitab yang ditulis pada masa pemerintahan Pakubuwana IV (1788-1820) dan Pakubuwana V (1820-1823), telah menyebut adanya gambyong sebagai tarian tlèdhèk.

Salah seorang penata tari pada masa pemerintaha Pakubuwana IX (1861-1893) bernama K.R.M.T. Wreksadiningrat menggarap tarian rakyat ini agar pantas dipertunjukkan di kalangan para bangsawan atau priyayi. Tarian rakyat yang telah diperhalus ini menjadi populer dan menurut Nyi Bei Mardusari, seniwati yang juga selir Sri Mangkunegara VII (1916-1944), gambyong biasa ditampilkan pada masa itu di hadapan para tamu di lingkungan Istana Mangkunegaran.

Perubahan penting terjadi ketika pada tahun 1950, Nyi Bei Mintoraras, seorang pelatih tari dari Istana Mangkunegaran pada masa Mangkunegara VIII, membuat versi gambyong yang "dibakukan", yang dikenal sebagai Gambyong Pareanom. Koreografi ini dipertunjukkan pertama kali pada upacara pernikahan Gusti Nurul, saudara perempuan MN VIII, pada tahun 1951. Tarian ini disukai oleh masyarakat sehingga memunculkan versi-versi lain yang dikembangkan untuk konsumsi masyarakat luas.

Fungsi dan Makna Tari Gambyong

Adanya peran dan makna tari gambyong dalam kehidupan masyarakat, menyebabkan tari tradisional Jawa Tengah ini tetap hidup dan berkembang sesuai dengan zamannya.

Adapun fungsi seni pertunjukan dalam kehidupan menusia dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu sebagai sarana upacara, hiburan pribadi dan tontonan. Berpijak pada fungsi seni pertujukkan itu, tari gambyong memiliki fungsi sebagai berikut :

  • Tari Gambyong berfungsi sebagai sarana upacara yaitu gambyong disajikan sebagai bagian tari tayub yang disajikan untuk tujuan upacara tertentu misalnya upacara panen padi, bersih desa, perkawinan. Perkembangan akhir – akhir ini tari gambyong sering dipertunjukkan untuk penyambutan pembukaan dalam berbagai acara misalnya acara peresmian gedung, pembukaan acara kegiatan seperti penataran, konggres dan festifal
  • Tari gambyong berfungsi sebagai hiburan (pribadi) yaitu tari gambyong disajikan dalam acara perayaan misalnya ulang tahun kenegaraan, pesta – pesta perkawinan, khitanan dan sebagainya
  • Tari gambyong berfungsi sebagai tontonan yaitu tari gambyong disajikan dalam acara pementasan wayang orang, ketoprak, acara lomba dan acara khusus menyajikan tari gambyong.

Adapun mengenai makna tari gambyong, secara filosofis gerakan dalam tarian ini memiliki makna yang menggambarkan kecantikan  dan kelembutan wanita Jawa Tengah. Gerakan lambat dan lemah gemulai semakin mengidentikan sifat dan sikap seorang wanita Jawa.

Perkembangan Tari Gambyong

Tari gambyong pada awalnya adalah bagian tari tayub / taledek yang hidup di kalangan rakyat kemudian berubah menjadi bentuk tari yang berkembang di lingkungan keraton. Tari gambyong mengalami perkembangan dalam bentuk sajian dan koreografi. Perkembangan bentuk awalnya didominasi oleh kreatifitas dan interpretasi penari dan pengendang. Selanjutnya perkembangan gambyong di dominasi oleh koreografi – koreografi tari gambyong. Perkembangan tari gambyong diawali dengan munculnya tari gambyong pareanom susunan Nyi bei Mintoraras tahun 1950 di Mangkunegaran. Setelah itu muncul tari gambyong di luar Mangkunegaran diantaranya gambyong gambirsawit, gambyong pangkur, gambyong ayun –ayun, gambyong campursari, gambyong sala minulya, gambyong mudhatama, gambyong dewandaru.

Gerak Tari Gambyong

Secara umum, Tari Gambyong terdiri atas tiga bagian, yaitu: awal, isi, dan akhir atau dalam istilah tari Jawa gaya Surakarta disebut dengan istilah maju beksan, beksan, dan mundur beksan.

Yang menjadi pusat dari keseluruhan tarian ini terletak pada gerak kaki, lengan, tubuh, dan juga kepala. Gerakan kepala dan juga tangan yang terkonsep adalah ciri khas utama tari Gambyong. Selain itu pandangan mata selalu mengiringi atau mengikuti setiap gerak tangan dengan cara memandang arah jari-jari tangan juga merupakan hal yang sangat dominan. Selain itu gerakan kaki yang begitu harmonis seirama membuat tarian gambyong indah dilihat.

Musik Pengiring Tari Gambyong

Musik pengiring tari gambyong adalah alat-alat musik Jawa Tengah berupa seperangkat gamelan Jawa yang terdiri dari gong, gambang, kendang, serta kenong. Alat musik yang paling berpengaru pada tarian ini adalah Kendang. Karena selama pertunjukan berlangsung, Kendang itu yang menuntun penari Gambyong untuk menari mengikuti lantunan tembang atau lagu berbahasa Jawa.

Kostum Penari Gambyong

Para penari gambyong akan mengenakan kostum berupa pakaian adat Jawa Tengah. Pakaian yang digunakan bernuansa warna kuning dan warna hijau sebagai simbol kemakmuran dan kesuburan. Penari Gambyong mengenakan pakaian khas penari wanita Jawa Tengah yakni kain kemben dengan bagian bahu terbuka sebagai atasan dan kain panjang bermotif batik sebagai bawahan

Video Tari Gamyong

Berikut ini salah satu contoh video tari gambyong yang bisa menggambarkan keindahan tari tradisional Jawa Tengah.

Demikian Sobat Tradisi, informasi mengenai tari gambyong dan penjelasannya. Semoga bermanfaat.

Referensi :

  • https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/tari-gambyong
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Gambyong
  • http://buratna.blogspot.com/2011/03/sejarah-gambyong.html
  • http://dwirinawati75.blogspot.com/2012/12/tari-gambyong.html


Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel