Tari Dinggu Tarian Tradisi Tolaki Sulawesi Tenggara
Juli 21, 2019
Edit
Tari Dinggu Tarian Tradisi Tolaki Sulawesi Tenggara | Tradisikita - Tari Dinggu adalah merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal masyarakat Tolaki di Sulawesi Tenggara. Tari dinggu ini menggambarkan suasana dan aktivitas masyarakat Tolaki pada saat panen padi.
Kemudian, setelah padi terkumpul semua maka diadakan Modinggu, yaitu semacam menumbuk padi secara masal yang dilakukan oleh para muda-mudi. Ketika acara Modinggu selesai, aktivitas panen padi tersebut diakhiri dengan Lulo bersama sebagai hiburan serta melepas lelah. Selain itu Lulo juga dilakukan untuk mempererat kebersamaan mereka. Tradisi ini terus berlajut di kalangan masyarakat Tolaki, hingga akhirnya menjadi suatu tarian yang disebut dengan Tari Dinggu ini.
Pertunjukan tari Dinggu dibawakan oleh para penari yang terdiri dari beberapa orang penari pria maupun wanita. Untuk jumlah penari ini biasanya disesuaikan dengan kelompok masing-masing.
Sejarah Tari Dinggu
Tari Dinggu yang merupakan tarian Sulawesi Tenggara berawal dari kebiasaan masyarakat Tolaki. Menurut sejarahnya tari dinggu ini berasal dari aktivitas gotong royong masyarakat Tolaki pada saat panen padi, yaitu mulai dari memetik padi, mengangkat padi, dan lain-lain.Kemudian, setelah padi terkumpul semua maka diadakan Modinggu, yaitu semacam menumbuk padi secara masal yang dilakukan oleh para muda-mudi. Ketika acara Modinggu selesai, aktivitas panen padi tersebut diakhiri dengan Lulo bersama sebagai hiburan serta melepas lelah. Selain itu Lulo juga dilakukan untuk mempererat kebersamaan mereka. Tradisi ini terus berlajut di kalangan masyarakat Tolaki, hingga akhirnya menjadi suatu tarian yang disebut dengan Tari Dinggu ini.
Baca Juga
Makna Tari Dinggu
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa tari dinggu memiliki makna semangat kegotong royongan masyarakat Tolaki khususnya pada saat musim panen padi. Tarian ini sarat makna kebersamaan, yang telah menjadi tradisi masyarakat Indonesia pada umumnya.Pertunjukan Tari Dinggu
Pertunjukan tari Dinggu dibawakan oleh para penari yang terdiri dari beberapa orang penari pria maupun wanita. Untuk jumlah penari ini biasanya disesuaikan dengan kelompok masing-masing.
Tari Dinggu ini dibawakan dalam beberapa adegan yang menggambarkan aktivitas para petani pada saat panen. Adegan pertama diawali dengan tarian yang menggambarkan para Petani membawa padi. Lalu dilanjutkan dengan menaruh padi yang akan ditumbuk. Kemudian dilanjutkan dengan babak tumbuk padi. Dan adegan yang terakhir biasanya diakhiri dengan gerakan Lulo.
Gerakan para penari pria dan penari wanita dalam Tari Dinggu ini berbeda-beda. Gerakan penari pria biasanya didominasi dengan gerakan memainkan alu serta gerak tari yang dilakukan lebih lincah. Sedangkan pada gerakan penari wanita biasanya didominasi dengan gerakan yang pelan, terkecuali pada gerakan menumbuk padi dan melakukan Lulo. Pada gerakan ini penari wanita melakukan dengan lincah karena dilakukan secara bersamaan antara penari pria dan wanita sehingga penari wanita harus mengimbangi gerakan penari pria.
Kostum dan Properti Penari Dinggu
Untuk lebih menggambarkan suasana petani yang sedang melakukan aktivitas panen padi, para penari dinggu dilengkapi dengan kostum layaknya para Petani. Selain menggunakan kostum / pakaian petani, tarian Dinggu ini dibawakan dengan menggunakan properti berupa sejenis alu, tampah, dan semacam lesung.
Baca juga : Baju Adat Sulawesi Tenggara
- Penari Wanita
Para penari wanita pada tarian Dinggu ini biasanya menggunakan baju kebaya dan kain sarung khas Sulawesi Tenggara. Untuk aksesoris, penari wanita biasanya juga dilengkapi dengan aksesoris seperti hiasan rambut dan kalung khas.
Adapun properti yang digunakan penari wanita sebagian membawa tampah, dan sebagian lagi membawa satu alu kecil yang digunakan untuk menari.
- Penari Pria
Penari pria pada tarian dinggu biasanya menggunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang. Adapun aksesoris penari pria dilengkapi dengan kain sarung yang dikenakan di pinggang dan kain selampang. Sedangkan sebagai penutup kepala biasanya menggunakan caping atau topi Petani.
Properti yang digunakan oleh penari pria pada tari Dinggu yaitu membawa dua alu berukuran pendek yang digunakan untuk menari.
Musik Pengiring Tari Dinggu
Untuk lebih menghidupkan lagi pertunjukan tari Dinggu diiringi oleh iringan musik tradisional khas Sulawesi Tenggara seperti kendang dan gitar kecapi. Alunan alat musik tradisional Sulawesi Tenggara ini dimainkan dalam tempo lambat, namun pada saat memasuki gerakan Lulo maka irama yang dimainkan bertempo cepat dan musik gitar kecapi diganti dengan gong.
Video Tari Dinggu
Untuk lebih mengetahui lagi seperti apa tari dinggu yang merupakan tarian tradisional Sulawesi Tenggara ini, mari kita simak video tari dinggu dibawah ini :
Demikian Sobat Tradisi, informasi seputar Tari Dinggu, yang merupakan tarian tradisi masyarakat Tolaki, Sulawesi Tenggara.
Demikian Sobat Tradisi, informasi seputar Tari Dinggu, yang merupakan tarian tradisi masyarakat Tolaki, Sulawesi Tenggara.