Pagpag, Makanan Khas Mayarakat Pemukiman Kumuh Filipina Yang Mengancam Kesehatan
Agustus 08, 2018
Edit
Pagpag, Makanan Khas Mayarakat Pemukiman Kumuh Filipina Yang Mengancam Kesehatan - Mungkin sebagian dari kita telah mengenal kuliner filipina yang cukup Ekstrim seperti Balut yang terbuat dari Embrio Unggas ( Biasanya Ayam atau Bebek). Tapi, taukah anda bahwa selain Balut masyarakat filipina juga memiliki makanan ekstrim lainnya. Mereka Menyebutnya “Pagpag”.
Pagpag sebenarnya adalah satu istilah yang digunakan untuk debu yang melekat pada pakaian atau karpet. Namun, Orang-orang Filipina juga menggunakan kata itu untuk menyebut daging yang dibuang lalu dibersihkan dan dimasak menjadi makanan dengan harga yang sangat terjangkau.
Pagpag merupakan makanan yang muncul didasari oleh permasalahan ekonomi masyarakat Filipina yang tinggal di pemukiman kumuh. Hidangan ini akhirnya menjadi pengganti makanan pokok dari daging yang sulit didapatkan karena harganya yang sangat mahal.
Proses Mendapatkan Daging Pagpag ( Foto : Kaskus ) |
Belakangan, Pagpag menjadi populer karena menguntungkan bagi pemulung dan pemilik restoran kecil yang membeli daging buangan dengan harga miring dan meraciknya menjadi berbagai hidangan. Sekantong daging pagpag biasanya dijual sekitar 20 peso atau sekitar Rp5 ribu kepada pemilik restoran kumuh. Mereka kemudian mengolahnya menjadi beberapa porsi hidangan murah.
Sebelum dimasak, daging pagpag terlebih dahulu dicuci hingga bersih lalu dicampur dengan berbagai saus, sayuran, dan rempah-rempah dan setelah masak dan disajikan, pemilik restoran bisa menjual satu porsi makanan ini dijual 10 peso atau sekitar Rp2.500.
Keberadaan Pag Pag sebagai makanan daur ulang ditengah-tengah masyarakat yang tinggal di daerah kumuh Filipina telah menuai kontroversi, salah satunya dari Otoritas Kesehatan Filipina.
Otroritas kesehatan Filipina menganggap pagpag memiliki risiko kesehatan. Pasalnya, tak menutup kemungkinan beberapa daging pagpag sudah dimakan oleh orang lain, bercampur dengan sampah lain, bahkan tercemar bakteri Salmonella.
Kendati demikian, pagpag masih menjadi primadona dan para penikmatnya yakin makanan ini aman dikonsumsi karena dicuci sebelum dimasak. Sebagian lain bahkan menyebut pagpag makanan yang lezat dan bergizi.