Abuna Yemata Guh, Gereja Langit dari Ethiopia Yang Dibangun Diatas Tebing
Agustus 10, 2018
Edit
Abuna Yemata Guh, Gereja Langit dari Ethiopia Yang Dibangun Diatas Tebing - Jika gereja dinilai berdasarkan faktor risiko yang dicapai, Abuna Yemata Guh akan menjadi Kapel Sistina baru kita. Gereja ini berada 650 meter di atas tebing curam di Etiopia Utara, pengunjung menghabiskan waktu 45 menit untuk mendaki tebing vertikal untuk mengakses gereja, untuk sekadar melaksanakan ibadah. Abuna Yemata Guh adalah gereja monolitik yang terletak di daerah Hawzen di wilayah Tigray, Ethiopia. Gereja ini terletak di ketinggian 2.580 meter (8.460 kaki) dan untuk mencapai puncak ( gereja ), para jemaat dan pengunjung harus mendaki gunung tersebut agar sampai ke gereja itu.
Pada abad ke-5, sejarah menyebutkan bahwa pendirinya, Pastor Yemata dari Mesir, membangun kapel untuk lebih dekat dengan roh surgawi; Namun, yang sejarawan lain mengklaim bahwa hal itu merupakan cara strategis para Pastor Yemata untuk menghindar dari kawanan perampok.
Suasana Didalam Gereja Abuna Yemata Guh (Foto : traveladventures.org ) |
Pintu masuk hanya dapat dijangkau melalui pendakian yang curam dan berbahaya dengan tangan dan pijakan di batu. Pengunjung harus menyeberangi jembatan batu alam dengan jarak kira-kira 250m. Setelah itu melewati jembatan kayu sempit. Pendakian yang berat ini kemudian dilanjutkan dengan memanjat dinding batu vertikal tergantung sepenuhnya pada genggaman tangan dan pijakan kaki (tanpa menggunakan pengaman). Pilar gereja sendiri berasal dari dari batu pasir Enticho dan Adigrat dan dianggap sebagai sisa erosi dari dataran tinggi batu pasir yang pernah menutupi ruang bawah tanah Prakambrium.
Proses Pendakian Menuju Gereja ( Foto : tripadvisor ) |
Menurut legenda setempat, gereja itu dipahat pada abad keenam dan didedikasikan untuk Abuna Yemata (Abba Yem'ata), salah satu dari The Nine Saints. Sembilan orang santo ini diyakini berasal dari Roma, Konstantinopel dan Syria antara akhir abad kelima dan awal abad keenam.
Ditulis media Daily Mail, selama gereja ini berada, tidak ada orang yang terjatuh saat menaiki gereja tersebut. Ini diutarakan oleh seorang pendeta bernama Kes Haile Silassie.
Bahkan, orang-orang juga sangat berani untuk menuju Abuna Yemata Guh. Mereka membawa bayi yang ingin di baptis, sampai memakamkan mayat di gereja ini. Begitu pun dengan turis, yang tertarik menuju ke sini dan melihat tampak aslinya.
Ditulis media Daily Mail, selama gereja ini berada, tidak ada orang yang terjatuh saat menaiki gereja tersebut. Ini diutarakan oleh seorang pendeta bernama Kes Haile Silassie.
Bahkan, orang-orang juga sangat berani untuk menuju Abuna Yemata Guh. Mereka membawa bayi yang ingin di baptis, sampai memakamkan mayat di gereja ini. Begitu pun dengan turis, yang tertarik menuju ke sini dan melihat tampak aslinya.